Sabtu, 07 September 2019

Tingkat Kehamilan Remaja di Kecamatan Wulanggitang Mengalami Peningkatan

Foto: Eduard Pope

 
Tingkat kehamilan pada usia remaja di Kecamatan Wulanggitang terdata mengalami peningkatan mulai dari tahun 2018 kemarin. Karena itu, pemerintah berusaha mengambil langkah preventif antara lain melalui sosialisasi kesehatan reproduksi. Hal ini diungkapkan oleh Simon Sada, staf Puskesmas Boru saat membuka sosialisasi kesehatan reproduksi remaja kepada siswa SMPN 1 Wulanggitang, Sabtu (7/9/2019).
Berbicara pada kesempatan yang sama, Bidan Ester selaku keynote speaker menekankan bahwa kehamilan pada masa remaja tidak baik untuk kesehatan. "Masa remaja adalah masa pertumbuhan. Selain itu, secara ekonomis remaja belum siap untuk berumah tangga. Lebih jauh, kehamilan pada usia sekolah akan mematahkan masa depan yang sedang diperjuangkan melalui dunia pendidikan," demikian terang Ester. Di hadapan para siswa, Ester pun secara detail menjelaskan tentang alat-alat reproduksi remaja serta negative effects dari kehamilan masa remaja yang harus dihindari.
Usai pemaparan materi, pihak Puskesmas melanjutkan kegiatannya dengan pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan dan pemeriksaan kesehatan siswa serta pelayanan obat tambah darah. Para siswa yang menjadi sasaran kegiatan hari ini adalah siswa-siswi kelas VII yang berjumlah 201 orang.
Kepala UPTD Satuan Pendidikan Formal SMPN 1 Wulanggitang pada kesempatan itu mengatakan, sosialisasi itu terwujud berkat kerjasama pihaknya dengan Kepala Puskesmas Boru. "Kiranya kegiatan hari ini tidak hanya berguna bagi para peserta, tetapi juga diharapkan para peserta menjadi corong yang boleh menyampaikan pentingnya kesehatan reproduksi kepada orang lain kapan dan di manapun kita berada," harap salah satu tenaga pendidik pada lembaga tersebut. (Teks: Eduard Pope, Edit: Simpet)

Foto: Eduard Pope

Foto: Eduard Pope

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar